Halaman

Selasa, 31 Januari 2012

Pelangi

Ia adalah orang yang membuatku menyukai pelangi. Dia, pria yang ku sayangi. Ia, orang yang berharga dalam hidupku. Dia pernah mengatakan sesuatu padaku. Untuk apa kita bersedih saat hujan jika masih banyak hal indah lainnya yang dapat kita lihat setelah hujan nanti? Pelangi. Ya, salah satunya adalah pelangi. Dan jika tidak ada pelangi setelah hujan, ia akan berkata bahwa pelangi akan tetap ada, di mataku. Ya, ia selalu mengatakan bahwa pelangi memiliki dua jenis. Pelangi di langit, dan pelangi di mataku. Aku tertawa. Aku selalu menyukai pelangi. Kombinasi warna indah yang membentang di langit, benar-benar nampak indah bagiku. Pelangi yang juga memberikan kenangan indah untukku, dan untuknya. Memotret pelangi dan kemudian membingkainya dalam sebuah potret foto. Kini, aku berdiri sendiri memandang bentangan pelangi hitam putih dengan air mata yang menggunung di pelupuk mataku. Pelangi yang sudah kehilangan warnanya. Aku buta warna, sejak hari itu. Aku masih mengingat semuanya. Hari yang merenggut nyawanya, dan merenggut warnaku. Hari dimana aku menangis karena kehilangannya, untuk selamanya. Ku selipkan selembar foto kami yang sedang tertawa dibawah pelangi, dalam sebuah rangkaian bunga indah. Ku tuliskan beberapa kata dalam foto itu. Aku tersenyum, kemudian ku letakkan bunga itu di atas permukaan tanah basah. Ku usap batu nisannya sebelum aku benar-benar pergi.

Ia mengajari banyak hal padaku. Salah satunya, ia mengajariku bagaimana caranya untuk ikhlas. Ikhlas melihat kepergian orang yang kita cintai, untuk selamanya. Dan kini, biarlah semua kenangan aku dan dia terkubur rapat di dalam sana, bersama pelangi yang akan selalu indah, pada waktunya.

with love,
me :)

-31st January 2012-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar